Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

5 Varian Mutasi Virus COVID-19, Salah satunya sudah masuk Ke Indonesia

5 Varian Mutasi Virus COVID-19, Salah satunya sudah masuk Ke Indonesia.

Dengan bermutasinya virus Covid 19, yang telah menjadi 5 varian dan bahkan masih banyak lagi.
Ini mengharuskan Seluruh Masyarakat Dunia mewaspadai apalagi menurut para peneliti jika salah satu dari ke empat varian baru virus corona yang sudah masuk ke Tanah Air, maka kita harus extra waspada dengan selalu menerapkan protokol kesehatan yang di himbaukan oleh pemerintah.

5 Varian mutasi baru Virus Corona


Varian mutasi virus corona yaitu ; Corona  Inggris B.1.1.7 dan N439K asal Skotlandia, Varian Afrika Selatan varian 501.V2, dan terbaru varian covid Delta dari India

1. Mutasi varian corona N439K

Virus ini berasal dari Skotlandia dan penyebarannya telah sampai di Indonesia sejak November 2020.

varian ini memiliki tingkat penularan yang tidak secepat B117, namun mampu bertahan terhadap antibodi.
Varian virus N439K bersifat resistan terhadap antibodi alias tidak mempan.
Baik itu antibodi dari tubuh orang yang telah terinfeksi, maupun antibodi yang telah disuntikkan ke tubuh kita,"

Sejauh ini, penanganan munculnya varian baru ini terus diantisipasi pemerintah. Salah satunya dengan memperketat pintu masuk kedatangan internasional, serta menggencarkan whole genome sequencing (WGS) untuk mendeteksi mutasi-mutasi virus corona yang bertebaran di Indonesia.

Mengutip penjelasan dari kepala Lembaga BiologiMolekular, bahwa sejak ditemukanya pada November 2020, varian corona N439K diketahui kini sudah terdeteksi pada 141 orang. Angka tersebut didapatkan dari hasil kajian WGS dari sekitar 700-800 isolat yang diteliti.

2. Virus corona B117

Belakangan ini santer terdengar kabar bahwa ada varian baru virus corona yang masuk ke Indonesia, yaitu Corona B117.
Apa itu Corona B117?
Corona B117 adalah bentuk mutasi dari virus Covid-19. Total ada 23 jenis mutasi dari virus ini dan akan terus berkembang. Virus corona B117 pertama kali muncul di Inggris pada September 2020.

Ilmuwan Inggris memprediksi virus ini lebih menular dibanding dengan virus sebelumya. Penularannya pun tergolong lebih cepat. Hanya dalam kurun waktu 2 bulan sudah dilaporkan ada seperempat kasus di London, lalu satu bulan kemudian naik menjadi tiga perempat.

Virus corona B117 memiliki karakteristik yang lebih kuat dibanding dengan Covid-19. Kemampuan berkembang biaknya pun terbilang lebih cepat. Menurut WHO sudah ada 60 negara yang sudah terdampak wabah Corona B117,  Indonesia termasuk.

Gejala yang ditimbulkan corona B 117

gejala corona varian baru

Gejala yang muncul dari virus Corona B117 hampir mirip dengan Covid-19, namun ada perbedaan. Berikut gejala Corona B117:

Batuk terus-menerus
Gejala ini akan sulit dibedakan, karena tahap awal saat kita terjangkit virus salah satunya adalah batuk secara terus menerus. Alangkah baiknya ketika kita merasa batuk yang tak kunjung sembuh kita segera periksa ke dokter.

Cepat lelah
Pasien yang terjangkit virus Corona B117 merasa cepat lelah karena adanya sitokin dari dalam sistem kekebalan tubuh. Hal tersebut adalah respon dari tubuh karena terinfeksi oleh virus tersebut. Sedangkan efek samping yang terjadi di dalam tubuh karena melawan patogen adalah rasa mudah lelah dan lelah secara terus menerus.

Nyeri Otot
Virus ini juga bisa menyerang serat otot dan lapisan jaringan penting lainya, efeknya adalah jaringan yang ada di dalam tubuh akan mengalami peradangan, nyeri sendi, dan merasa lemah di sekujur tubuh.

Sakit tenggorokan
Gejala ini juga terhitung gejala yang sangat umum. Jadi akan sulit dibedakan mana yang radang tenggorokan biasa dan mana yang dampak dari virus corona. Sekiranya kita mengalami sakit tenggorokan yang membuat tidak nyaman segera periksakan kondisi tersebut.

Demam
Imunitas di tubuh kita akan merespon virus yang masuk ke dalam tubuh dengan demam. Jadi ketika kita terpapar oleh virus ini badan akan menggigil.

3. Varian Afrika Selatan varian 501.V2

varian 501.V2 ini dianggap lebih cepat menyebar daripada virus corona yang sebelumnya. Memiliki mutasi yang memungkinkan penyebaran lebih cepat.
Virus bermutasi seiring waktu, tetapi biasanya dengan kecepatan lambat sekitar dua per bulan.
Ilmuwan Afrika Selatan berspekulasi bahwa viral load yang lebih tinggi yang mereka lihat pada sampel usap dari garis keturunan baru, dibandingkan dengan versi Covid-19 sebelumnya, dapat menunjukkan bahwa virus itu lebih efisien dalam penularan.
Gejala dari ketiga varian virus corona tersebut kurang lebih hampir sama.

Tetapi para ilmuwan sekarang melihat antara 10 hingga 20 mutasi yang sebelumnya tidak terlihat pada akhir September.

Ilmuwan Afrika Selatan berspekulasi bahwa viral load yang lebih tinggi yang mereka lihat pada sampel usap dari garis keturunan baru, dibandingkan dengan versi Covid-19 sebelumnya, dapat menunjukkan bahwa virus itu lebih efisien dalam penularan.

4. P1 atau varian Brasil

Varian P1 ini pertama kali dilaporkan di Jepang pada empat orang pelancong yang baru kembali dari Brasil. Diyakini varian tersebut mulai menyebar di Brasil pada sekitar bulan Oktober lalu.

Seperti B117 dan B1351, varian P1 ini juga telah dilaporkan ditemukan di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, Brasil, dan Filipina. Varian ini juga termasuk salah satu dari tiga varian baru Corona yang tengah menjadi perhatian.

Dari beberapa bukti, menunjukkan beberapa mutasi pada varian baru Corona ini membuatnya mudah menular dan bisa mempengaruhi antibodi yang dihasilkan dari infeksi COVID-19 sebelumnya.

tersebut relatif baru dan masih perlu dilakukan penelitian lebih mendalam. Namun, para ilmuwan melihat dan memperingatkan bahwa varian ini mungkin mudah menular dan bisa meningkatkan keparahan penyakit yang disebabkannya.

5. Varian virus corona Delta dari India

Infeksi virus corona varian Delta dari India turut menyumbang ledakan penambahan harian kasus positif Covid-19 di Indonesia. 

Varian virus corona Delta dari India yang disebut 40 persen lebih mudah menularkan Covid-19, mulai menyebar dan banyak terdeteksi di Indonesia. Varian virus corona Delta dari India ini disebutkan dapat meningkatkan risiko perawatan rumah sakit hingga dua kali lipat.

Varian virus corona Delta ini pertama kali ditemukan di India, namun kini telah menyebar luas dan terkonfirmasi ada di 74 negara dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, varian virus corona Delta dari India ini ditemukan telah menginfeksi sejumlah masyarakat di Kudus, Jawa Tengah.

Maharashtra negara bagian paling kaya di India memerintahkan untuk menutup mal dan gedung bioskop pada Jumat (25/06/2021). Ini demi mengendalikan varian virus corona terbaru yang diyakini lebih menular.

Dilansir dari Channel News Asia (CNA), setidaknya 20 kasus ditemukan terkait dengan varian Delta Plus baru. Varian ini dipercaya merupakan mutasi varian Delta, berdasar laporan Public Health England (PHE) 11 Juni lalu.

Gejala Covid-19 akibat varian corona Delta dari India

Dikutip dari NBC Miami (10/6/2021), gejala positif Covid-19 dari infeksi virus corona varian Delta dari India pada dasarnya mirip dengan gejala yang ditimbulkan oleh infeksi virus asalnya. Hanya saja, pada infeksi varian Delta, gejala-gejala positif Covid-19 tersebut akan terjadi dengan lebih parah dan dinilai lebih sulit ditangani melalui penanganan medis.

Gejala positif Covid-19 akibat varian virus corona Delta India sebagaimana disampaikan oleh profesor kedokteran darurat dan kesehatan internasional di Johns Hopkins Universiy, Dr. Bhakti Hansoti meliputi:

Sakit perut
Hilangnya selera makan
Muntah
Mual
Nyeri sendi
Gangguan pendengaran
Sakit Kepala
Demam
Sakit tenggorokan

Kebanyakan pasien Covid-19 yang terinfeksi virus corona Delta dari India ini juga membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, bahkan memerlukan bantuan oksigen dan menderita komplikas.

Demikian informasi 5 varian baru virus corona yang ditemukan para peneliti, semoga bermanfaat dan bisa mendorong kita semua agar selalu mewaspadai, menjaga kesehatan dan selalu patuhi protokol kesehatan